Thursday 24 December 2009

SATTrips

Perjalanan yang penuh kekesesakkan.
Dari tujuan satu melihat kekosongan semu.
Tujuan berikutnya menemukan kepalsuan yang indah.
Lalu ke tempat tujuan terakhir saat ini menjelaskan bahwa dunia ini penuh dengan seni.
Menurutmu apa itu?
Apa itu memberikan identitas?!
Apa itu membuat melayangkan imajinasi?!
Apa itu bisa menghidupkan sosok yang mati?!
Yang pasti itu bisa membuatku menjadi nyata.
Ayo,,melakukan perjalanan lagi.
Temukan apa yang dicari.
_end_out_off_

Tuesday 22 December 2009

Monsta

Menyapa dari jauh,,karena mendengar lolongan dari seorang gadis.
Melolong berkali-kali seperti minta tolong yang dibaliknya bermaksud mencari mangsa.
Mendekat,,mendekat,,dan terus mendekat.
Si anjing terus mencari.
Saat melewati pohon demi pohon,mendadak sesosok bocah perempuan kecil berdiri tepat berada di depannya.
Si anjing langsung mendekap untuk menghangatkan gadis kecil itu karena terlihat hampir membeku diselimuti hawa dingin.
Lalu dibawanya gadis kecil menuju rumah si anjing.
Dalam perjalanan si anjing bercerita tentang masa lalunya yang gelap gemerlap.
Si gadis kecil menangis mendengar cerita itu.
Sesaat sudah terlihat rumah si anjing yang berwarna hijau dan terdapat pohon apel di depan rumahnya.
Si gadis kecil tersenyum kecil,tetapi bagi si anjing senyuman tersebut terlihat sinis.
Si anjing sedikit bingung dan berpikir.
Hmm,,tapi sudahlah,,dia pasti terlalu capek sehingga tidak bisa tersenyum dengan sempurna.
Sesampainya di dalam gadis kecil berkata bahwa rumah si anjing sangat hangat dan damai.
Si anjing tertawa bahagia.Saat tertawa,si gadis kecil langsung memangsa dengan menggigit leher si anjing.
Dalam keadaan sekarat si anjing bertanya "kenapa?".
Gadis kecil itu menjawab "bukankah itu sudah seharusnya terjadi!".
_end_out_off_

AngryFirstScene

Waktu kemarin aku marah,,marah berubah menjadi naga merah.
Aku pergi,,pergi berjalan melawati gunung dan lautan.
Jalan,,
hilang begitu saja tanpa membawa apa-apa.
Maaf bila tidak menghubungi.
Jalan lagi,,
bertemu kucing kecil yang seperti cermin.Lari dari manusia,memilih masuk terperosok dalam gelap.
Jalan,,jalan,,dan jalan,,
menjawab pasti memilih menjadi anak kecil yang meninggalkan dan hilang pikiran sejenak.
Daripada berubah jadi orang dewasa yang dengan sok kuatnya menahan amarah mengatas namakan kepedulian terhadap orang lain,
dan bila sampai batasnya,meluap dan meledak akan menjadi gila,menyakiti secara fisik atau lebih buruknya menjadi pembunuh.

Hindari itu (saat ini).
Jalan,,jalan,,jalan,,dan jalan terus,,
sampai sekarang pun masih merasakan jantung yang berdebar dengan kerasnya waktu pintu pembatas sedikit terbuka.Mungkin masih mengalami paska traumatik,menjadi sedikit phobia terhadap dunia belakang yang runtuh.
Menghindar bukan karena dendam,,tetapi karena takut.
Yang namanya makan hati tetaplah makan hati,,menyakitkan.
Tapi yah,,bagaimana lagi,,monster beruang ada disampingku bersama monster beruang kecil.
Masih tetap jalan,,
_end_out_off_