Friday 16 September 2011

SquirrelPeoples


Aku banyak menemukan sosok laki-laki baj***** di setiap tempat.
Itu normal.
Dan aku baru sesekali ini menemukan sosok perempuan baj***** disekitarku.
Ini tidak normal.
Manusia yang mana tidak sadar akan dirinya bahwa dirinya itu adalah seorang yang breng***,itu disebut baj*****.Dan Manusia yang sadar bahwa dirinya breng*** tetapi tetap melakukan hal breng***,itu disebut baj*****.Manusia yang terlalu fokus memikirkan kebahagian dunia,memikirkan
kehidupan dunia,mengulang-ulang kesalahan,memperjuangkan dengan mengorbankan sesuatu yang lain (Win Some,Lose Some).
Menyaksikan dan merasakan dengan tubuh penuh sendiri itu sangat menyudutkan diri.Rasa muak,sayang,iba,cinta,jijik,kasihan,dibohongi,ingin menolong,diinjak,tidak berdaya bercampur-gado jadi sebuah adonan keputus-asaan yang penuh.Rasanya seperti permen karet
yang dikunyah berkali-kali,terkandung bakteri-bakteri dari mulut yang kemudian dibuang
sembarangan di jalan dan terinjak,menempel di sepatu.Dan berusaha untuk membuang
permen karet yang menempel di sepatu itu dengan cara apapun.Mengambil dengan kertas,menyogok dengan batang kayu,menyeret sepatu sambil jalan,mengusapkan pada
pinggiran tembok atau tangga.Itu semua percuma,karena pada kenyataannya "kotoran" itu tetap menempel.
Menyebalkan bukan?!

Hei,,kapan terakhir kalian benar-benar berdoa pada Tuhan?
Karena sekarang aku terus berdoa untuk menjadi orang brengsek yang lupa.
_end_out_off_

No comments: